Kamu Boleh Pergi, Rain


Seharusnya detik ini aku ada disisimu, Rain. Cinta yang egois.

Assalamu’alaikum, Rain.

Aku memanggilmu sekali lagi. Lewat suara yang dibawa oleh angin. Derunya mampu mengalahkan pendengaran siapapun tapi tidak dengan pendengaranmu.
Aku menginginkanmu sekali lagi. Lewat hasrat yang dibawa oleh awan. Warnanya mampu memeluk raga siapapun tapi tidak dengan ragamu.
Aku merindukanmu sekali lagi. Lewat cinta yang egois terbawa oleh emosi. Luasnya mampu menenggelamkan hati siapapun tapi tidak dengan hatimu.
Aku memimpikanmu sekali lagi. Lewat riak yang dibawa oleh hujan. Airnya mampu membasuh luka siapapun tapi tidak dengan hatiku.
Aku mendambakanmu sekali lagi. Lewat cahaya yang dibawa oleh bintang. Cahayanya mampu menyinari gelap siapapun tapi tidak gelapmu.
Aku membiru. Lebam menutup seluruh hatiku. Merata sampai ujung yang paling ujung sekali pun. Membekas sampai tempat terdalam.
Aku membiru. Dingin membekukan seluruh hatiku. Menjalar sampai palung terdalam hatiku. Terluka sampai darah tak mampu lagi menetes.
Jangan kembali, kumohon. Setelah apapun aku bertahan, sekuat apapun aku menangis, serajam apapun aku merindu, jangan kembali padaku.
Jangan kembali, kumohon.
Kamu boleh pergi, Rain.



Senin, 30 Januari 2017
Istirahat bersama senja,

Suci Okta Eriza

Komentar