Flashback
part sebelumnya...
Karin : “Kenapa... kenapa kau begitu,
Kazune?” (Menatap Kazune dengan tajam) “Saat itu kau memelukku.” (Memegangi
lengannya sendiri) “Ada perasaan tenang, lalu kau pergi meninggalkanku disaat
aku yakin kau juga mencintaiku. Kau jahat Kazune. Kau sudah membuat aku jatuh
cinta padamu lalu kau pergi. Aku benci Kazune. Aku benci!”
Next part...
Kazune : “Aku...” (Berfikir)
“Sudahlah!” (Membentak) “Dengarkan aku. Kukatakan hanya sekali, Karin. Aku tak
punya perasaan apapun padamu! Saat itu... Kuharap kau takkan mengingatnya lagi.
Lupakan Karin!” (Pergi)
Karin : “Sampai kapanpun perasaan ini
tak akan berubah Kazune!” (Memandang kepergian Kazune) “Aku takkan pernah
melupakannya.”
*Backsound
: Rama band – Bertahan*
Kazune
hanya berlalu begitu saja. Nafas Karin sesak. Ia memegang dadanya. Karin
terjatuh... (Slow motion) Tangannya memegang mulut, dan...
Di
sisi lain...
Sasuke : (Kazune datang) “Karin
dimana?”
Kazune : (Acuh) “Tidak tahu.”
Sasuke : “Kau ini...!” (Memukul
Kazune)
Naruto : “Oy! Hentikan!”
Teman-teman
yang lain pun menahan Sasuke.
Sasuke : (Marah) “Tahukah kau,
Kazune?! Karin sangat mencintaimu. Jika penyakit Karin kambuh dan dia
kenapa-napa lagi, aku tak akan pernah memaafkanmu, brengsek!” (Pergi menemui
Karin)
Kazune : “Apa maksudmu? Hei, apa yang
dimaksud Sasuke tadi?” (Memandangi teman-temannya)
Naruto : “Tentu saja Karin tak mau
mengatakannya padamu.” (Muram)
Sakura : “Karena Karin tak ingin kau
susah, Kazune.”
Hinata : “Sebenarnya Karin mempunyai
penyakit parah, Kazune. Kanker jantung.”
Kazune : (Terkejut setengah mati)
“Apa?!!”
Tiba-tiba
Sasuke datang dengan memapah Karin. Ada noda darah di telapak tangan Karin.
Sasuke : “Kau puas?! Dengan melihat
Karin seperti ini? Kau puas, Kazune?!”
Kazune : “Aku tak bermaksud begitu.”
Sasuke : “Lalu apa?! Karin ingin
selalu bersamamu. Dan setelah kuputuskan Karin, aku berharap kau bisa
menjaganya dan membuatnya bahagia. Tapi apa?!” (Pergi)
Teman-teman
yang lain mengikuti Sasuke. Tinggallah Kazune yang ditemani Maya disitu.
Maya : “Kazune...” (Memegang erat
lengan Kazune) “Hentikan semua ini. Aku tak ingin menyakiti Karin lebih dari
ini. Kembalilah padanya.”
Kazune : “Maafkan aku, Maya. Aku
hanya tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya sama seperti.....”
Maya : “Kazune. Kumohon. Lupakan masa
lalu. Kau harus hidup di masa depanmu dengan menjadikan masa lalumu sebagai
sebuah pelajaran. Saat ini Karin pasti sangat membutuhkanmu.” (Menarik Kazune)
“Ayo! Temui dia!”
Di
kamar resort, Karin terbangun. Teman-teman yang melihat itupun merasa senang.
Sasuke : (Lega) “Karin... Syukurlah
akhirnya kamu bangun.
Karin mencoba duduk
kemudian Maya masuk, tanpa Kazune...
Maya : “Karin, apa masih sakit?”
Karin : “Tidak.”
Maya : “Karin, kumohon jangan marah
padaku. Aku ingin katakan yang sejujurnya padamu. Kazune tak pernah pacaran
denganku. Kami hanya pura-pura.”
Karin : (Kaget) “Kenapa?! Kenapa
kalian melakukan itu padaku? Tak taukah kalian aku sudah cukup terluka karena
penyakit ini.” (Menangis)
Maya : “Maaf Karin. Dulu Kazune mempunyai
seorang adik perempuan. Himeka namanya. Kazune sangat menyayanginya. Namun hari
itu tiba...” (Menunduk)
Kazune
masuk!
Kazune : “HENTIKAN!” (Menarik Maya)
“Ayo! Pergi dari sini!”
Maya : (Menahan tarikan Kazune) “Tapi
Kazune...”
Kazune : “Cukup!” (Mencoba keluar)
Karin : (Berdiri lalu menghalangi
kepergian Kazune) “Tunggu! Aku takkan membiarkanmu pergi untuk kesekian
kalinya. Katakan padaku Kazune! Katakan yang sebenarnya! Ada apa?!”
Kazune : (Terkejut kemudian memandang
Maya) “Sejauh mana kau menceritakan ini semua ha?!” (Membentak)
Karin : “Dia menceritakanku tentang
adikmu, Himeka. Kenapa kau tak pernah jujur, Kazune?!”
Maya : Maaf Kazune. Aku hanya tak
ingin menjadi orang ketiga yang merusak hubungan kalian. Kumohon sudahi perih
ini, Kazune.” (Menangis)
Kazune : Terserah! Sampai kapanpun
perih ini takkan pernah tersudahi. Kejadian itu memberikan luka yang membekas
dihatiku dan akan sangat sulit untuk disembuhkan!” (Keluar)
Karin : “Maya, tenanglah. Kumohon kau
mau melanjutkannya untukku.”
Maya : (Mencoba tenang) “Di hari itu,
keluargaku mendapat kabar kalau Himeka masuk RS karena penyakitnya kambuh.
Karin... Kazune sudah tau penyakitmu.”
Karin : “Eh, siapa yang memberitahu?”
Sasuke : “Maaf Karin. Aku
memberitahunya tadi karena terlalu emosi.”
Maya : “Himeka saat itu sama
sepertimu, mengidap penyakit kanker jantung. Malam itu dokter sudah benar-benar
angkat tangan. Hingga akhirnya... Ia tak terselamatkan.”
Karin : “Maksudmu, Himeka
meninggal...”
Maya : (Mengangguk) “Malam itu,
Kazune begitu marah pada dirinya karena tak bisa menjaga adik kesayangannya
itu. Saat kembali ke rumah, ayahnya tak begitu konsentrasi menyetir mobil
karena fikirannya yang kacau. Dan kecelakaan itu pun terjadi... Orangtua Kazune
meninggal karena kecelakaan yang cukup parah. Hanya Kazune yang masih hidup.
Namun, semenjak itu ia juga berubah. Menjadi lebih dingin kepada orang-orang
disekitarnya.”
Yang lain : (Mengangguk-angguk) “Oh
pantes.....”
Maya : “Karin... Kau tau yang
dikatakan Kazune tadi kan? Ia akan selalu tenggelam dalam masa lalunya. Karin,
kumohon jangan memerahi Kazune dan kembalikan dia seperti dulu. Sebenarnya
Kazune sudah tau penyakitmu lama sebelum Sasuke memberitahunya.”
Yang lain : (Bingung) o.O
Karin : “Dari siapa?”
Maya : “Dari kakakmu.”
Karin : (Heran) “Kak Kaji (?)”
Fakta
berbicara dan semuanya telah terungkap dengan jelas. Keesokan harinya, mereka
pulang dengan bus. Karin yang melihat Kazune kemudian menghampirinya.
Karin : “Boleh aku duduk disebelahmu,
Kazune?”
Kazune : “Hn.”
Karin : (Duduk)
Kazune : “Sejauh mana Maya
menceritakannya padamu?”
Karin : (Kaget) “Eh, semuanya.”
(Menunduk) “Maaf Kazune. Aku salah faham dan tak tahu apa-apa.”
Kazune : “Hn. Tak apa.”
Mereka berdua pun
terdiam. Di tengah perjalanan, Kazune membuka pembicaraan.
Kazune : “Karin...”
Karin : “Iya Kazune.”
Kazune : “Apa yang kau katakan di
malam kau pingsan itu adalah benar?”
Karin : (Tersentak) “Iya Kazune. Tapi
saat itu aku tak memi... kirkan... Ka... zu...” (Memegangi dada)
Kazune : “Karin, kau kenapa?”
(Khawatir)
Karin : “Ma... Maaf... Maafkan A..ku
Ka...”
Teman-teman
yang melihat Karin pun ikut khawatir.
Kazune : “Jangan bicara dulu Karin.”
(Merangkul Karin)
Misuki : Pak, setelah dekat dengan
lampu merah langsung putar ke rumah sakit ya.”
Supir : “Baik, tuan.”
Supir
bus langsung membanting stir, menjalankan bus menuju rumah sakit terdekat di
kota itu. Sampai di rumah sakit...
Kazune : “Karin, bertahanlah...”
(Memapah Karin ke dalam rumah sakit)
To be
continued...
Jjang.... Akhirnya
selesai juga mengetik part 3 cerita ini :D Bagaimana peran Kazune di part ini
(?) Bagus kan (y) Hehe :D Langsung saja, jangan lupa di (y) dan di komentari ya
karyaku ini. Moga ajha semua suka. ;)
Nantikan
part selanjutnya ya (y)
TTD
Suci D’Death Angel
Komentar
Posting Komentar