TENTANG KITA (BAGIAN KETIGA)


             Flashback part sebelumnya...

Karin : “Kenapa... kenapa kau begitu, Kazune?” (Menatap Kazune dengan tajam) “Saat itu kau memelukku.” (Memegangi lengannya sendiri) “Ada perasaan tenang, lalu kau pergi meninggalkanku disaat aku yakin kau juga mencintaiku. Kau jahat Kazune. Kau sudah membuat aku jatuh cinta padamu lalu kau pergi. Aku benci Kazune. Aku benci!”

Next part...

Kazune : “Aku...” (Berfikir) “Sudahlah!” (Membentak) “Dengarkan aku. Kukatakan hanya sekali, Karin. Aku tak punya perasaan apapun padamu! Saat itu... Kuharap kau takkan mengingatnya lagi. Lupakan Karin!” (Pergi)
Karin : “Sampai kapanpun perasaan ini tak akan berubah Kazune!” (Memandang kepergian Kazune) “Aku takkan pernah melupakannya.”
*Backsound : Rama band – Bertahan*

            Kazune hanya berlalu begitu saja. Nafas Karin sesak. Ia memegang dadanya. Karin terjatuh... (Slow motion) Tangannya memegang mulut, dan...

            Di sisi lain...
Sasuke : (Kazune datang) “Karin dimana?”
Kazune : (Acuh) “Tidak tahu.”
Sasuke : “Kau ini...!” (Memukul Kazune)
Naruto : “Oy! Hentikan!”

            Teman-teman yang lain pun menahan Sasuke.
Sasuke : (Marah) “Tahukah kau, Kazune?! Karin sangat mencintaimu. Jika penyakit Karin kambuh dan dia kenapa-napa lagi, aku tak akan pernah memaafkanmu, brengsek!” (Pergi menemui Karin)
Kazune : “Apa maksudmu? Hei, apa yang dimaksud Sasuke tadi?” (Memandangi teman-temannya)
Naruto : “Tentu saja Karin tak mau mengatakannya padamu.” (Muram)
Sakura : “Karena Karin tak ingin kau susah, Kazune.”
Hinata : “Sebenarnya Karin mempunyai penyakit parah, Kazune. Kanker jantung.”
Kazune : (Terkejut setengah mati) “Apa?!!”

            Tiba-tiba Sasuke datang dengan memapah Karin. Ada noda darah di telapak tangan Karin.
Sasuke : “Kau puas?! Dengan melihat Karin seperti ini? Kau puas, Kazune?!”
Kazune : “Aku tak bermaksud begitu.”
Sasuke : “Lalu apa?! Karin ingin selalu bersamamu. Dan setelah kuputuskan Karin, aku berharap kau bisa menjaganya dan membuatnya bahagia. Tapi apa?!” (Pergi)

            Teman-teman yang lain mengikuti Sasuke. Tinggallah Kazune yang ditemani Maya disitu.
Maya : “Kazune...” (Memegang erat lengan Kazune) “Hentikan semua ini. Aku tak ingin menyakiti Karin lebih dari ini. Kembalilah padanya.”
Kazune : “Maafkan aku, Maya. Aku hanya tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya sama seperti.....”
Maya : “Kazune. Kumohon. Lupakan masa lalu. Kau harus hidup di masa depanmu dengan menjadikan masa lalumu sebagai sebuah pelajaran. Saat ini Karin pasti sangat membutuhkanmu.” (Menarik Kazune) “Ayo! Temui dia!”

            Di kamar resort, Karin terbangun. Teman-teman yang melihat itupun merasa senang.
Sasuke : (Lega) “Karin... Syukurlah akhirnya kamu bangun.

Karin mencoba duduk kemudian Maya masuk, tanpa Kazune...
Maya : “Karin, apa masih sakit?”
Karin : “Tidak.”
Maya : “Karin, kumohon jangan marah padaku. Aku ingin katakan yang sejujurnya padamu. Kazune tak pernah pacaran denganku. Kami hanya pura-pura.”
Karin : (Kaget) “Kenapa?! Kenapa kalian melakukan itu padaku? Tak taukah kalian aku sudah cukup terluka karena penyakit ini.” (Menangis)
Maya : “Maaf Karin. Dulu Kazune mempunyai seorang adik perempuan. Himeka namanya. Kazune sangat menyayanginya. Namun hari itu tiba...” (Menunduk)

            Kazune masuk!
Kazune : “HENTIKAN!” (Menarik Maya) “Ayo! Pergi dari sini!”
Maya : (Menahan tarikan Kazune) “Tapi Kazune...”
Kazune : “Cukup!” (Mencoba keluar)
Karin : (Berdiri lalu menghalangi kepergian Kazune) “Tunggu! Aku takkan membiarkanmu pergi untuk kesekian kalinya. Katakan padaku Kazune! Katakan yang sebenarnya! Ada apa?!”
Kazune : (Terkejut kemudian memandang Maya) “Sejauh mana kau menceritakan ini semua ha?!” (Membentak)
Karin : “Dia menceritakanku tentang adikmu, Himeka. Kenapa kau tak pernah jujur, Kazune?!”
Maya : Maaf Kazune. Aku hanya tak ingin menjadi orang ketiga yang merusak hubungan kalian. Kumohon sudahi perih ini, Kazune.” (Menangis)
Kazune : Terserah! Sampai kapanpun perih ini takkan pernah tersudahi. Kejadian itu memberikan luka yang membekas dihatiku dan akan sangat sulit untuk disembuhkan!” (Keluar)
Karin : “Maya, tenanglah. Kumohon kau mau melanjutkannya untukku.”
Maya : (Mencoba tenang) “Di hari itu, keluargaku mendapat kabar kalau Himeka masuk RS karena penyakitnya kambuh. Karin... Kazune sudah tau penyakitmu.”
Karin : “Eh, siapa yang memberitahu?”
Sasuke : “Maaf Karin. Aku memberitahunya tadi karena terlalu emosi.”
Maya : “Himeka saat itu sama sepertimu, mengidap penyakit kanker jantung. Malam itu dokter sudah benar-benar angkat tangan. Hingga akhirnya... Ia tak terselamatkan.”
Karin : “Maksudmu, Himeka meninggal...”
Maya : (Mengangguk) “Malam itu, Kazune begitu marah pada dirinya karena tak bisa menjaga adik kesayangannya itu. Saat kembali ke rumah, ayahnya tak begitu konsentrasi menyetir mobil karena fikirannya yang kacau. Dan kecelakaan itu pun terjadi... Orangtua Kazune meninggal karena kecelakaan yang cukup parah. Hanya Kazune yang masih hidup. Namun, semenjak itu ia juga berubah. Menjadi lebih dingin kepada orang-orang disekitarnya.”
Yang lain : (Mengangguk-angguk) “Oh pantes.....”
Maya : “Karin... Kau tau yang dikatakan Kazune tadi kan? Ia akan selalu tenggelam dalam masa lalunya. Karin, kumohon jangan memerahi Kazune dan kembalikan dia seperti dulu. Sebenarnya Kazune sudah tau penyakitmu lama sebelum Sasuke memberitahunya.”
Yang lain : (Bingung) o.O
Karin : “Dari siapa?”
Maya : “Dari kakakmu.”
Karin : (Heran) “Kak Kaji (?)”

            Fakta berbicara dan semuanya telah terungkap dengan jelas. Keesokan harinya, mereka pulang dengan bus. Karin yang melihat Kazune kemudian menghampirinya.
Karin : “Boleh aku duduk disebelahmu, Kazune?”
Kazune : “Hn.”
Karin : (Duduk)
Kazune : “Sejauh mana Maya menceritakannya padamu?”
Karin : (Kaget) “Eh, semuanya.” (Menunduk) “Maaf Kazune. Aku salah faham dan tak tahu apa-apa.”
Kazune : “Hn. Tak apa.”

Mereka berdua pun terdiam. Di tengah perjalanan, Kazune membuka pembicaraan.
Kazune : “Karin...”
Karin : “Iya Kazune.”
Kazune : “Apa yang kau katakan di malam kau pingsan itu adalah benar?”
Karin : (Tersentak) “Iya Kazune. Tapi saat itu aku tak memi... kirkan... Ka... zu...” (Memegangi dada)
Kazune : “Karin, kau kenapa?” (Khawatir)
Karin : “Ma... Maaf... Maafkan A..ku Ka...”

            Teman-teman yang melihat Karin pun ikut khawatir.
Kazune : “Jangan bicara dulu Karin.” (Merangkul Karin)
Misuki : Pak, setelah dekat dengan lampu merah langsung putar ke rumah sakit ya.”
Supir : “Baik, tuan.”

            Supir bus langsung membanting stir, menjalankan bus menuju rumah sakit terdekat di kota itu. Sampai di rumah sakit...
Kazune : “Karin, bertahanlah...” (Memapah Karin ke dalam rumah sakit)

To be continued...



Jjang.... Akhirnya selesai juga mengetik part 3 cerita ini :D Bagaimana peran Kazune di part ini (?) Bagus kan (y) Hehe :D Langsung saja, jangan lupa di (y) dan di komentari ya karyaku ini. Moga ajha semua suka. ;)
            Nantikan part selanjutnya ya (y)


TTD


Suci D’Death Angel

Komentar